Kasus FBI yang Belum Terpecahkan Hingga Tahun 2011.

  • 2
Setelah mempelajari mata kuliah Manajemen Proyek IT, saya jadi penasaran tentang proyek IT pemerintah Amerika. Yang saya temukan benar-benar mengejutkan.

FBI, Federal Bureau of Investigation. Sebuah lembaga yang sering sekali muncul di film Hollywood, ternyata memiliki track record yang buruk dalam proyek IT.


FBI memiliki proyek IT bernama Virtual Case dan Sentinel. Virtual Case merupakan pengganti Sistem FBI Automated Case Support, yang merupakan software khusus untuk FBI yang dibuat tahun 1970-an. Anda ingat layar hijau dalam film-film sains fiksi jaman dahulu? Ya, FBI ACS mirip seperti itu.

Tentu saja sebuah sistem yang ketinggalan jaman itu perlu diperbarui, karena itu pada awal tahun 2000 FBI melelang proyek IT Virtual Case. Yang mendapat tender adalah Science Application International Corporation. Dengan perkiraan bahwa proyek akan selesai dalam kurun waktu tiga tahun dan membutuhkan dana $380 juta.

Tahun 2001 koding dimulai, lima tahun berlalu namun sistem ini masih belum selesai. Bahkan uang yang dikeluarkan sudah sekitar $170 juta. Molor, rugi, dan gagal.

Jadi, Director FBI, Robert Mueller 'minta' ke kongres untuk uang tambahan. Karena bagaimanapun juga FBI membutuhkan sistem itu. Dia melakukan itu bukan sekali, tapi tiga kali. Akhirnya kongres mengabulkan permintaan dia, dan proyek baru Sentinel dimulai.

Tahun 2006 Lockheed Martin menang tender dan memulai proyek ini. Lockheed Martin merencanakan bahwa proyek ini terdiri dari 4 fase, memakan $450 juta, serta waktu pengerjaan 6 tahun.

Empat tahun kemudian, fase pengerjaan baru sampai 1.5. Masih ada 2.5 fase lagi, padahal uang yang dihabiskan sudah $421 juta, sementara waktu yang tersedia tinggal 2 tahun lagi.

Termasuk gagal juga kah proyek ini? Robert Mueller juga bingung, karena itu dia menyewa auditor IT bernama Mitre. Mitre memperkirakan proyek itu akan selesai 6 tahun lagi dan menghabiskan dana $351 juta.


Untungnya Pak Robert menyewa dua orang 'Agile' untuk Jeff Johnson sebagai CEO, dan Chad Fulgrham sebagai CTO. Bapak Johnson membuat Scrum Studio di basement, mengurangi jumlah kontraktor dari 400 menjadi 40.

Hasilnya? Sistem Sentinel jadi pada Desember 2011, dengan pengeluaran 'hanya' $30 juta. Lulus uji coba pada Mei 2012, dan Go Public pada Agustus 2012.

Bayangkan, betapa parahnya dampak dari buruknya Manajemen Proyek TI. Bahkan negara dimana dunia IT berkembangpun mengalami pengalaman pahit seperti ini.

Birokrat dan politik memang berbahaya.

2 comments:

  1. mungkin gara2 kurangnya proses pengecekan ulang mengenai requirement yang dibutuhkan stakeholder do... biar ga banyak salah

    ReplyDelete

Kalau mau komen, pada "Beri Komentar Sebagai : "
Pilih "Name/URL", atau pakai akun google kalau punya.